Langsung ke konten utama

Tugas 2 Etika Profesi

Teknik Sipil merupakan jurusan kuliah yang membahas tentang teknologi perancangan, pembangunan, pemeliharaan, dan renovasi bangunan dan atau fasilitas umum. Dalam berbagai aktifitas keteknikan sipil, para pelakunya juga harus memperhatikan fungsi dari fasilitas yang dibangunnya untuk masyarakat. Beberapa bentuk karya bidang teknik sipil misalnya rumah sakit, gedung sekolah, jalan raya, jembatan, bendungan, dan lain sebagainya.

Dalam ilmu teknik sipil terdapat beragam cabang ilmu lain, beberapa diantaranya adalah ilmu struktur, teknik transportasi, teknik hidrologi, geoteknik, dan manajemen konstruksi.
•Ilmu struktur membahas tentang cara membangun dengan aman dan sesuai kaidah-kaidah dalam teknik sipil.
•Teknik transportasi membahas rekayasa transportasi perkotaan, bagian-bagian jalan, dan proses pembuatan jalan.
•Teknik hidrologi membahas perilaku air, jaringan irigasi, bangunan-bangunan air seperti bendungan.
•Geoteknik membahas sifat-sifat tanah, jenis-jenis pondasi dan rekayasa pondasi.
•Ilmu manajemen konstruksi membahas berbagai hal tentang pelaksanaan proyek, anggaran biaya proyek, dan pelaksanaan waktu proyek.

Prospek Lapangan Kerja
Indonesia termasuk negara berkembang yang masih terus membangun infrastrukturnya, berbagai program pembangunan infrastruktur seperti fasilitas umum berupa jalan, jembatan dan sebagainya merupakan prospek lapangan kerja yang masih sangat luas. Namun, tentu saja prospek jurusan ini tidak hanya terbatas pada proyek-proyek tersebut. Berikut ini adalah gambaran beberapa prospeklapangankerja Jurusan Kuliah Teknik Sipil.

Pegawai Negeri Sipil
Institusi pemerintahan yang paling membutuhkan lulusan jurusan kuliah Teknik Sipil adalah kementrian Pekerjaan Umum (PU), yaitu kementrian yang mengurusi berbagai hal terkait pembangunan fasilitas dan infrastruktur negara. Selain kementrian PU, lulusan jurusan teknik sipil juga dapat bekerja untuk pemerintah di badang-badan pemerintah seperti Badan Perencanaan Nasional, Badan Perencanaan Daerah, PMU-Bina Marga, Departemen ESDM, Dinas-dinas Tata Kota & Pertamanan di Tiap kota.

Badan Usaha Milik Negara,
Prospek kerja jurusan Tehnik Sipil di BUMN misalnya di Hutama Karya (Jalan dan Jembatan), Waskita Karya (Bangunan Gedung), Cipta Karya (Perencanaan) dll.

Konsultan dan/atau Kontraktor Konstruksi Bangunan,
Pembangunan konstruksi yang marak mengakibatkan lowongan kerja Konsultan dan/atau kontraktor konstruksi bangunan mempunyai banyak pilihan. Mulai dari menjadi drafter, struktural engineer,site engineer, estimator, dsb.

Bidang Umum,
Lulusan jurusan kuliah Teknik Sipil juga bisa bekerja di BUMN bidang lain seperti Telkom dan PLN, jenis tugas yang dikerjakan sarjana teknik sipil untuk perusahaan ini misalnya untuk prasarana seperti tower telekomunikasi, bendungan untuk pembangkit listrik dan lain sebagainya. Sarjana teknik sipil juga dapat bekerja di bank atau badan keuangan, bentuk kerja lulusan teknik sipil di bank atau badan keungan misalnya menganalisis visibilitas proyek yang akan dikerjakan dengan peminjaman uang, misalnya untuk membangun prasarana seperti jembatan, gedung dan lain-lain. Lulusan teknik sipil juga bisa memegang posisi manajemen di perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang teknologi. Lulusan tekni sipil juga memiliki peluang dalam bidang Industri Energi, Pertambangan dan Pengolahan.
Dapat kita ketahui, dari penjelasan diatas sudah dijelaskan apa itu jurusan teknik sipil dan prospek kerjanya.Dunia kerja teknik sipil sangat rentan dengan permasalahan korupsi, contohnya korupsi di proyek dan sebagainya.Hal ini terjadi karena tamatan teknik sipil nantinya dituntut untuk bekerja di instansi negara dan mengurus proyek-proyek pembangunan di Indonesia baik di kota besar maupun kota kecil di Indonesia.macam-macam korupsi yang dapat terjadi yaitu:
1. Korupsi material, Mengurangi penggunaan jumlah material bangunan, atau menggunakan material yang lebih buruk dari satndar kontrak kontruksi.
2. Korupsi volume, Melebihkan perhitungan jumlah suatu item pekerjaan atau material dengan maksud dapat memperoleh dana tambahan.
3. Korupsi pembayaran, Menunda pembayaran subkontraktor dengan maksud untuk memutar uang tersebut di dunia usaha atau investasi sehingga dapat meraih keuntungan.
4. Korupsi waktu, contohnya karyawan yang terlambat datang, membolos, atau menggunakan jam kerja untuk kegiatan diluar tanggung jawab pekerjaan,
5. Korupsi alat, contohnya menggunakan komputer kantor untuk kepentingan pribadi seperti bermain game.
6. Korupsi gambar bangunan, misalnya membuat gambar dengan spesifikasi lebih tinggi dari pekerjaan sesungguhnya sehingga bisa mengajukan pekerjaan tambah kepada pemilik proyek.
7. Korupsi tenaga, misalnya seorang tukang bangunan yang seharusnya bekerja tapi sibuk kesana kemari tanpa hasil.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tugas PSDA Ke 8

TUGAS 8 PENGEMBANGAN SUMBER DAYA AIR  INFASTRUKTUR KEAIRAN        Disusun oleh :         Rafly Parannuan Mantong ( 16-630-108 ) FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN BAUBAU 2018 Pengertian Infrastruktur       Pengertian Infrastruktur   menurut   American Public Works Association   (Stone, 1974 Dalam Kodoatie,R.J.,2005), adalah fasilitas-fasilitas fisik yang dikembangkan atau dibutuhkan oleh agen-agen publik untuk fungsi-fungsi pemerintahan dalam penyediaan air, tenaga listrik, pembuangan limbah, transportasi dan pelayanan-pelayanan similar untuk memfasilitasi tujuan-tujuan sosial dan ekonomi. Jadi infrastruktur merupakan sistem fisik yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia dalam lingkup sosial dan ekonomi. Secara teknik , infrastruktur memiliki arti dan definisi sendiri yai...

Tugas PSDA KE 1

Tugas Etika Profesi Ke 4

TUGAS KE 4 ETIKA PROFESI Disusun oleh RAFLY PARANNUAN MANTONG 16-630-108 FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN BAUBAU 2018 ETIKA DALAM DUNIA AKADEMIS Apa itu etika akademis?     Dalam melaksanakan tri dharma perguruan tinggi maka setiap individu dosen harus menjunjung tinggi kejujuran. Kejujuran dalam mencari dan menemukan kebenaran serta mengungkapkannya. Ini tentu erat sekali dengan kegiatan penelitian. Kita ingat tadi bahwa tri dharma itu adalah saling terkait. Kejujuran akan terwujud apabila ada kemandirian dalam kegiatan akademis. Tanpa kemandirian, maka akan banyak kepentingan yang dapat masuk dalam kegiatan tersebut.      Apa sih yang dimaksud dengan kejujuran dalam penelitian? Kan nggak bisa nyontek juga? Nah ini dia pertanyaan bagus. Dalam proses penelitian hingga publikasi kan kita menggunakan referensi dari mana-mana tuh, tentu yang relevan...